Soal Tes Potensi Skolastik dan Solusinya

Contoh Soal Tes Potensi Skolastik Dan Pembahasannya

Apakah Bapak dan Ibu guru sudah mengetahui bahwa ada perubahan dalam seleksi masuk PTN, terutama pada soal-soal yang diujikan dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT)? Ya, mulai tahun ini, SNBT hanya akan menguji dua jenis soal saja, yaitu TPS (Tes Potensi Skolastik) dan tes literasi.

Meskipun TKA (Tes Kemampuan Akademik) tidak lagi menjadi bagian dari seleksi masuk PTN seperti sebelumnya, siswa tidak perlu cemas atau panik. Mereka masih memiliki kesempatan untuk berlatih dan mempersiapkan diri dalam mengerjakan soal tes skolastik dan literasi.

Dalam rangka membantu siswa dalam berlatih mengerjakan soal-soal SNBT, kami menyediakan beberapa contoh soal tes skolastik lengkap dengan pembahasannya. Kami harap contoh-contoh ini dapat mempermudah pemahaman dan persiapan siswa menghadapi SNBT. Yuk, simak contoh-contoh soal tes skolastik, pengertian, dan materi TPS yang diujikan dalam SNBT berikut ini..

Pengertian Tes Skolastik

Tes potensi skolastik adalah sebuah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam berbagai aspek seperti penalaran umum, literasi, pemahaman umum, dan pengetahuan matematika. Tes ini sering diterapkan sebagai bagian dari seleksi masuk perguruan tinggi.

Pada tahun 2023, tes potensi skolastik menjadi salah satu bagian dari ujian SBMPTN atau SNBT.

Tes ini akan berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berpikir logis dan menyelesaikan masalah. Hal ini bertujuan untuk menghindari penghapalan materi. Menurut Kemendikbudristek, tes SNBT sebelumnya terlalu fokus pada hafalan daripada penalaran. Selain itu, materi yang diujikan juga terlalu banyak dan hanya berkonsentrasi pada beberapa mata pelajaran saja. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pada tahun 2023 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi melakukan perubahan dalam ujian seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi.

Tes potensi skolastik menguji kemampuan penalaran melalui empat sub materi, yaitu kemampuan kognitif, logika matematika, dan literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Soal-soal tes skolastik tahun 2023 akan memiliki sedikit perbedaan dengan tes skolastik sebelumnya di SNBT. Namun, soal-soal dalam tes ini mirip dengan Asesmen Nasional sehingga siswa tidak akan terkejut dengan jenis soal yang diberikan.

Berapa banyak soal dalam ujian skolastik?

Dalam tes potensi skolastik, terdapat dua komponen yang harus dikerjakan oleh siswa. Jumlah soal dari kedua komponen tersebut adalah sebanyak 155 butir soal. Soal-soal ini dibagi menjadi beberapa sub tes agar lebih mudah untuk dikerjakan.

Tes potensi skolastik memiliki empat sub tes yang akan dihadapi oleh siswa. Sub tes pertama adalah kemampuan penalaran umum, di mana siswa akan diuji tentang kemampuan mereka dalam berpikir logis dan menganalisis informasi dengan baik. Sub tes kedua adalah pengetahuan umum, di mana siswa harus menunjukkan pemahaman mereka tentang berbagai topik seperti ilmu pengetahuan alam, sosial, dan budaya.

Selain itu, ada juga sub tes ketiga yaitu pemahaman umum. Pada sub tes ini, siswa akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang menguji pemahaman mereka terhadap teks-teks atau bacaan-bacaan tertentu. Terakhir, ada juga sub tes keempat yakni bahasa Indonesia untuk Indonesia. Pada bagian ini, siswa ditantang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Contoh Soal Tes Skolastik Dan Pembahasannya

Untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes skolastik saat mendaftar perguruan tinggi, para guru dapat memberikan dan membahas beberapa contoh soal yang relevan.

Contoh Soal Tes Skolastik – Kemampuan Penalaran Umum

Perhatikanlah diagram yang menunjukkan penggunaan antibiotik oleh pasien di bawah ini. Tuliskan kembali dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri, tetapi jangan memperluas topiknya. Pastikan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai untuk pembaca di Indonesia.

Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai penggunaan antibiotik pada pasien:

1. Pada bulan November dan Desember, persentase pemakaian antibiotik pada pasien penyakit dalam paling rendah.

2. Pemakaian antibiotik oleh pasien selalu lebih tinggi pada bulan Desember daripada bulan November, terlepas dari jenis penyakit yang diderita.

3. Pasien dengan masalah obgyn cenderung menggunakan antibiotik sebagai bagian dari pengobatannya.

4. Anak-anak memiliki risiko tertinggi terkena penyakit, sehingga tidak selalu membutuhkan antibiotik sebagai solusi utama untuk pengobatan mereka.

You might be interested:  Biaya Pemeriksaan Buta Warna di Puskesmas

5. Penggunaan antibiotik setelah operasi tidak melebihi persentase pemakaian pada pasien dengan penyakit dalam.

Untuk menjawab soal ini, siswa harus memperhatikan batang grafik dengan teliti. Berdasarkan gambar grafik yang disajikan, bisa dilihat bahwa penggunaan antibiotik pada pasien obgyn selalu yang paling tinggi, baik di bulan November maupun Desember. Jadi, jawaban yang benar adalah C.

Mangga memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh serta membantu melawan infeksi virus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi mangga secara rutin dapat mencegah risiko kanker dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

2. Manakah kesimpulan yang PALING DIDUKUNG oleh bacaan tersebut?

1. Harga buah mangga meningkat karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan.

2. Efek pencegahan kanker dari buah mangga dipengaruhi oleh jumlah konsumsinya.

3. Banyak orang yang mencari buah mangga sebagai pengobatan untuk penyakit kanker.

4. Mengonsumsi mangga disarankan agar dapat mengurangi risiko penyakit tertentu.

5. Bahan dasar ekstrak buah mangga banyak digunakan dalam produk-produk kesehatan.

Jawaban dari pertanyaan ini dapat ditemukan pada akhir kalimat terakhir, yaitu bahwa mengonsumsi buah mangga memiliki manfaat dalam mencegah kanker dan menurunkan kadar kolesterol. Namun, informasi tentang harga, jumlah yang harus dikonsumsi, produk kesehatan terkait dengan buah mangga, serta jumlah penderita kanker yang mencari buah mangga tidak disebutkan dalam pernyataan tersebut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D.

Contoh Soal Tes Skolastik – Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia saat ini mencapai 5,01 persen. Angka ini merupakan angka terendah dalam sejarah negara kita. Selain itu, Kemnaker juga melaporkan bahwa selama periode 2015-2019 telah diciptakan total lapangan kerja baru sebanyak 11,1 juta. Dengan demikian, target Presiden Jokowi untuk menciptakan 10 juta lapangan kerja baru pada periode tersebut telah berhasil dicapai dan bahkan melebihi harapan.

Meskipun begitu, masih diperlukan upaya besar dalam membangun ketenagakerjaan, terutama dalam penempatan kerja. Untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan berat di dunia ketenagakerjaan, kolaborasi, sinergi, kerjasama, serta inovasi bersama berbagai pihak sangatlah penting.

Kolaborasi adalah bentuk kerja sama di mana individu atau kelompok bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.

Dysleksia terjadi dalam kontinum dan tidak ada “garis pemisah tajam” antara memiliki dysleksia dan tidak memiliki. Pada tahun-tahun awal sekolah dasar, semua anak sedang belajar membaca, dan semuanya mengembangkan keterampilan membaca mereka dengan kecepatan yang berbeda-beda. “Perilaku anak usia 4 hingga 6 tahun yang berisiko mengalami dysleksia tidak terlalu berbeda dari anak-anak yang tidak,” tulis profesor Mark Seidenberg, ilmuwan kognitif di University of Wisconsin, dalam Language at the Speed of Sight. “Anak-anak yang berkembang secara normal belajar membaca dengan kecepatan yang berbeda karena alasan konstitusional dan lingkungan.

Selain itu, karena gejala dan manifestasi disleksia dapat berubah seiring waktu, keluarga, guru, dan sekolah tentunya kesulitan mengidentifikasi disleksia pada anak-anak. Namun cara disleksia muncul pada pembaca muda jauh dari satu-satunya hambatan: terkadang guru SD tidak diberikan alat yang tepat untuk mengenali tanda-tanda peringatan awalnya, dan banyak yang mengenali gejala masalah membaca di masa depan tidak tahu bagaimana menangani masalah tersebut.

Namun, cara dyslexia muncul pada pembaca muda jauh dari satu-satunya tantangan:

1. Tanda-tanda

2. Masalah

3. Kecepatan

4. Ancaman

5. Penyembuhan

Istilah “hurdle” memiliki arti yang sama dengan kata “masalah”. Sedangkan, istilah “symptom” berarti gejala, “urgency” berarti tingkat kepentingan, “danger” berarti risiko atau bahaya, dan “cure” berarti pengobatan.

Contoh Soal Tes Skolastik – Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis

Berikut ini adalah contoh-contoh soal Tes Potensi Skolastik beserta pembahasannya. Soal-soal tersebut dirancang untuk mengukur potensi akademik seseorang berdasarkan kemampuan kognitifnya. Dalam tes ini, terdapat beberapa jenis pertanyaan seperti logika matematika, pemahaman verbal, dan penalaran abstrak.

Misalkan ada sebuah soal dengan pernyataan “Semua manusia adalah makhluk hidup.” Kemudian di bawahnya terdapat empat pilihan jawaban: a) Manusia tidak bisa hidup tanpa makan; b) Hewan juga termasuk makhluk hidup; c) Semua tumbuhan hijau; d) Benda mati tidak bisa bernapas.

Jawaban yang benar adalah pilihan b), karena hewan juga termasuk dalam kategori makhluk hidup seperti manusia. Pemahaman konsep dan hubungan antara kata-kata menjadi penting dalam menjawab soal-soal semacam ini.

Dengan mempelajari contoh-contoh soal seperti di atas serta melihat pembahasannya, kita dapat meningkatkan kemampuan skolastik kita secara keseluruhan. Latihan reguler dan pemahaman mendalam akan membantu kita meraih hasil yang baik pada tes potensi skolastik nantinya.

Soal nomor 3 tidak menggunakan kata “akan” dengan tepat. Sebaiknya, kata tersebut dihapus saja.

2. Pilihan yang paling sesuai untuk melengkapi kalimat (7) adalah.. Ubahlah teks ini dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri tanpa mengubah topiknya, hanya perlu memberikan teks yang berbeda dan tidak lebih dari itu. Menulis dalam bahasa Indonesia untuk pembaca di Indonesia.

You might be interested:  Ulangan Tes Penerimaan SMK Mitra Industri MM2100

Dalam mengatasi peningkatan limbah dan sampah, penting untuk mengalokasikan dana khusus untuk penanganan limbah medis. Selain itu, sanksi harus diberlakukan bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Pemerintah juga perlu fokus pada upaya pemulihan lingkungan yang rusak akibat limbah dan sampah dengan membuat peraturan yang ketat terkait pembuangan limbah dan sampah.

Kesulitan yang muncul akibat limbah dan sampah telah menjadi masalah serius, sehingga diperlukan peraturan yang kuat dan jelas sebagai upaya penanggulangan. Oleh karena itu, solusi terbaik adalah dengan mengimplementasikan aturan yang tegas untuk mengatasinya.

Contoh Soal Tes Skolastik – Pengetahuan Kuantitatif

Dalam soal ini, kita diminta untuk menentukan titik mana yang terletak pada garis dengan gradien 3 dan melalui titik (1,3).

Setelah itu, cukup menggantikan nilai y dan x sesuai dengan pernyataan berikut.. Tulis kembali teks ini menggunakan kata-kata Anda sendiri tanpa meluas pada topik lainnya. Pastikan untuk menulis dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan konteks di Indonesia.

Berikut ini adalah contoh-contoh pernyataan dan hasilnya dalam tes potensi skolastik:

1. Pernyataan 1: (0,0) → Jika nilai x sama dengan 0 dan nilai y sama dengan 0, maka hasilnya juga 0 dan 0. Oleh karena itu, pernyataan ini benar.

2. Pernyataan 2: (1,3) → Apabila nilai x adalah 1 dan nilai y adalah 3, maka hasilnya akan menjadi 3 dan juga tetap pada angka yang sama. Dengan demikian, pernyataan ini dapat dikonfirmasi sebagai benar.

3. Pernyataan 3: (6,18) → Jika kita menggantikan x dengan angka 6 dan y dengan angka18 , maka hasil akhirnya akan menjadi18 . Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pernyataan ini benar.

4. Pernyataan4 : (3 ,4 )→ Ketika kita menggunakan angka x=3danangkay=4,dapatdilihatbahwahasilakhiradalah12.Berdasarkanhalini,dapatdisimpulkanbahwapenyatakandisalah.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1, 2, dan 3 adalah benar sehingga pilihan yang tepat adalah A.

Sebuah tes masuk perguruan tinggi negeri (PTN) terdiri dari 120 soal. Setiap jawaban benar akan mendapatkan skor 4, sedangkan setiap jawaban salah akan dikurangi skor sebesar 1. Jika ada soal yang tidak dijawab, maka tidak akan mendapatkan skor apapun. Misalkan Nadia mengerjakan 100 soal dan memperoleh total skor sebesar 340, berapa jumlah jawaban benarnya?

Berikut adalah beberapa contoh nilai dalam sebuah tes: 90, 95, 88, 85, dan 70.

Nadya telah menyelesaikan 100 soal dan tidak menjawab dengan benar sebanyak 20 soal.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan dalam tes skolastik yang akan digunakan dalam seleksi penerimaan perguruan tinggi. Semoga berguna bagi Anda!

Apa saja soal SNBT?

Tes Potensi Skolastik terdiri dari dua bagian, yaitu Kemampuan Penalaran Umum dan Pengetahuan serta Pemahaman Umum. Bagian pertama, Kemampuan Penalaran Umum, terdiri dari 10 soal yang harus dijawab dalam waktu 10 menit. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir logis dan analitis.

Bagian kedua adalah Pengetahuan dan Pemahaman Umum, yang terdiri dari 20 soal yang harus dijawab dalam waktu 15 menit. Tes ini dirancang untuk menguji pengetahuan umum seseorang tentang berbagai topik seperti sejarah, ilmu pengetahuan alam, seni budaya, dan lain-lain.

Selanjutnya ada juga Tes Literasi yang meliputi literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk literasi dalam Bahasa Indonesia, peserta tes akan diberikan 30 soal yang harus dijawab dalam waktu 45 menit. Sedangkan untuk literasi dalam Bahasa Inggris, peserta tes akan diberikan 20 soal dengan batas waktu pengerjaan selama 30 menit.

P.S. Penting bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik karena itu merupakan identitas kita sebagai bangsa. Selain itu juga penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris agar dapat bersaing secara global.

Pengertian Kuis Cabang Skolastik

Dalam Tes Potensi Skolastik, siswa akan diberikan serangkaian pertanyaan atau tugas yang melibatkan pemecahan masalah secara kreatif. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengidentifikasi kekuatan intelektual siswa serta kemampuan mereka dalam menganalisis situasi, membuat asumsi logis, dan mencari solusi terbaik. Dengan demikian, TPS tidak hanya mengukur pengetahuan faktual siswa tetapi juga kemampuan mereka dalam menggunakan penalaran abstrak.

Salah satu contoh soal TPS adalah dengan memberikan suatu deret angka atau pola tertentu kepada siswa. Siswa harus menerapkan pola pikir analitisnya untuk menemukan aturan-aturan yang ada di balik deret tersebut dan melanjutkannya ke angka-angka berikutnya. Kemudian hasil jawaban akan dinilai berdasarkan ketepatan serta kesistematikaannya.

Tujuan dari tes skolastik adalah apa?

Daftar Contoh Soal Tes Potensi Skolastik dan Pembahasannya:

1. Soal: Jika 2x + 5 = 17, berapakah nilai x?

Jawaban: Untuk mencari nilai x, kita harus mengurangi angka 5 dari kedua sisi persamaan tersebut. Sehingga didapatkan:

You might be interested:  Tes Urine Dapat Mendeteksi Kandungan Alkohol

2x = 17 – 5

x = (17 – 5) / 2

x =12/2

x=6

2. Soal: Hitunglah luas segitiga dengan panjang alas sebesar 8 cm dan tinggi sebesar 10 cm!

Substitusikan nilai yang diberikan ke dalam rumus:

=40 cm^2

3. Soal: Dalam suatu kelompok terdapat lima orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Berapa peluang untuk memilih dua orang secara acak dan keduanya adalah perempuan?

Jawaban: Peluang untuk memilih dua orang perempuan dari tiga orang adalah kombinasi C(3,2). Kombinasi ini dapat dihitung menggunakan rumus C(n,r) = n! / ((n-r)!r!), dimana n adalah jumlah total objek yang dipilih dan r adalah jumlah objek yang ingin dipilih.

Substitusikan nilainya ke dalam rumus:

=(6)/(4)

=3/2

=1.5

4. Soal: Jika 3x – 7 = 8, berapakah nilai x?

Jawaban: Untuk mencari nilai x, kita harus menambahkan angka 7 ke kedua sisi persamaan tersebut. Sehingga didapatkan:

3x = 8 + 7

x=15/3

x=5

5. Soal: Hitunglah volume tabung dengan jari-jari sebesar 6 cm dan tinggi sebesar 10 cm!

Substitusikan nilai yang diberikan ke dalam rumus:

≈1130.97 cm^3

Itulah beberapa contoh soal tes potensi skolastik beserta pembahasannya. Semoga dapat membantu Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi tes ini!

Pentingnya Tes Bakat Skolastik

Aspek pertama yang diuji dalam tes bakat skolastik adalah kemampuan membaca kritis. Kemahiran ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap teks-teks tertentu, termasuk analisis struktur kalimat, pengenalan gagasan utama, serta evaluasi argumen yang disajikan. Dengan menguji kemampuan membaca kritis siswa, tes ini dapat memperlihatkan sejauh mana mereka mampu memahami informasi secara mendalam dan melakukan analisis yang tepat.

Kemudian ada pula ujian terkait dengan kemampuan menulis dan bahasa pada tes bakat skolastik. Aspek ini mencakup keterampilan menulis yang baik, penggunaan tata bahasa yang benar, serta pemahaman tentang struktur kalimat dan kosakata. Tes ini akan menguji kemampuan siswa dalam menyampaikan ide-ide mereka secara efektif melalui tulisan dan juga memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang aturan bahasa.

Skor terendah yang dibutuhkan untuk skolastik LPDP adalah berapa?

Passing grade untuk Tes Bakat Skolastik LPDP tahun 2023 berbeda tergantung pada jenis beasiswa yang dilamar. Untuk Beasiswa LPDP Umum, passing grade-nya adalah 150. Artinya, peserta tes harus mencapai skor minimal 150 agar dapat lolos ke tahap selanjutnya dalam seleksi beasiswa ini. Passing grade yang tinggi ini menunjukkan bahwa calon penerima beasiswa diharapkan memiliki kemampuan akademik yang sangat baik dan potensi untuk berhasil dalam studi lanjutan.

Sementara itu, untuk Beasiswa LPDP Targeted, passing gradenya adalah 120. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan Beasiswa LPDP Umum, tetapi calon penerima beasiswa masih diharapkan memiliki kemampuan akademik yang cukup baik dan potensi untuk sukses dalam bidang studi tertentu sesuai dengan program target mereka.

P.S. Menulis bahasa Indonesia untuk Indonesia merupakan prinsip penting dalam menyampaikan informasi secara jelas dan efektif kepada pembaca lokal kita. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan tepat sasaran, kita dapat memastikan bahwa pesan-pesan kita tersampaikan dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman atau penafsiran yang salah oleh pembaca kami.

Materi apa yang akan diajarkan dalam SNBT 2024?

Materi ujian UTBK SNBT 2024 tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tes yang akan diujikan masih terdiri dari Tes Potensi Skolastik, Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika. Setiap peserta hanya diberikan kesempatan untuk menjalani tes ini sekali saja. Hal ini menunjukkan pentingnya persiapan yang matang bagi para calon peserta agar dapat memberikan hasil yang optimal dalam setiap bagian tes.

Tes Potensi Skolastik merupakan salah satu komponen utama dalam ujian UTBK SNBT 2024. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis dan memecahkan masalah secara logis serta kreatif. Selain itu, ada juga literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang menjadi bagian penting dalam penilaian kemampuan berbahasa peserta ujian. Kemahiran membaca, menulis, dan memahami teks-teks tertentu akan diuji melalui soal-soal yang disajikan.

Selanjutnya, ada pula Penalaran Matematika sebagai komponen lainnya dalam ujian UTBK SNBT 2024. Bagian ini dirancang untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika serta kemampuan mereka dalam menerapkan konsep tersebut ke dalam situasi nyata atau masalah-masalah kompleks.

Dalam pelaksanaannya nanti, setiap peserta hanya diberi kesempatan menjawab semua jenis tes sebanyak satu kali saja. Oleh karena itu, sangat penting bagi calon peserta untuk mempersiapkan diri dengan baik agar dapat menghadapi setiap bagian tes dengan percaya diri dan memberikan hasil yang terbaik. Dengan persiapan yang matang, diharapkan para peserta ujian UTBK SNBT 2024 dapat mencapai prestasi yang gemilang dalam menghadapi tantangan akademik ini.